Radio Citra Bahari 102.1 fm Rembang

Radio Citra Bahari fm Informasinya Orang Rembang

Profil tentang Radio Citra Bahari fm Rembang

Radio Citra Bahari FM Rembang atau orang Rembang biasa menyebut Radio CB FM Rembang adalah salah satu radio di kabupaten Rembang yang mengudara pada frekuensi 102.1 MHz memiliki sejarah panjang. Radio ini didirikan pada era sebelum frekuensi FM banyak digunakan seperti saat sekarang ini.

Radio Citra Bahari FM sebelumnya menggunakan frekuensi AM dengan nama RSPD Rembang atau Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) Rembang. Ternyata sejarah panjang kebelakang tidak berhenti dinama RSPD, sebelumnya menggunakan nama Radio Siaran Daerah Rembang (SIRADAR) yang lahir di penghujung tahun 60-an.

Lahirnya SIRADAR yang menjadi cikal bakal Radio CB FM Rembang, dalam catatannya terdapat beberapa nama yang mewakili organisasi masyarakat saat itu, diantaranya mereka adalah As'ad dari Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), BM Ridwan yang biasa dipanggil Bang Muh dari Pemuda Muhammadiyah, Musta’in dari PNI, Hendro Sukanto dari Gerakan Angkatan Muda Kristen dan yang terakhir Tan Bi Lung dari Pemuda Katholik.

Melalui beberapa kali diskusi mereka sepakat ingin membuat sebuah kegiatan yang baik dan memberikan efek positif berupa hiburan. Maka sepakatlah mereka untuk membuat SIRADAR yang tidak berkaitan dengan politik dan jauh dari SARA. Itulah salah satu tujuan yang melatarbelakangi berdirinya radio pada saat itu.

Singkatnya, radio ini sebelumnya mengudara cukup lama dengan RSPD Kabupaten Rembang hingga akhirnya beroperasi sampai dengan tahun 2003. Nah, karena persaingan bisnis di dunia Radio yang sangat pesat di Rembang dengan banyaknya bermunculan radio swasta dengan frekuensi FM, pada bulan Oktober tahun 2003 bupati kabupaten Rembang mengeluarkan SK tentang perubahan dari RSPD menjadi Radio Citra Bahari FM yang kemudian disingkat CBFM Rembang.

Radio Citra Bahari FM merupakan radio milik pemerintah kabupaten Rembang. Tempatnya berada disebelah barat area Museum RA. Kartini. Radio yang fokus pada pemberitaan informasi kabupaten Rembang ini mengudara sejak pukul 05.00 – 24.00 WIB. Channel Radio CB FM berada pada frekuensi FM 102.1 MHz.

Radio ini selain menjadi fungsi utama media pemberitaan pemerintahan kabupaten Rembang, pendidikan juga memutarkan berbagai macam lagu, dari lagu campursari, keroncong, pop, slow rock dan tembang kenangan serta etnik budaya daerah Jawa. Selain itu juga ada dialog interaktif atau talk show berbagai hal yang telah disiapakn oleh tim redaksi.

Radio Citra Bahari FM membantu anda mendapatkan informasi seputar kabupaten Rembang dan Jawa Tengah melalui siaran berjejaring se-Indonesia. Citra Bahari FM 102.1 MHz Rembang Radio Publik, Informasinya Orang Rembang.

Sumber artikel dari (https://www.orangrembang.com/radio/radio-cbfm-rembang-citra-bahari-fm.html), dengan beberapa perubahan kata dan kalimat (update).

Informasi kontak Citra Bahari FM

Alamat : Jl. Gatot Subroto No. 8, Rembang 59211
SMS/WA : 08122528797, 0822 2375 8393
Telepon : (0295) 691 613
Fax : (0295) 691 613
E-mail : radiocb.fmrembang@gmail.com
Instagram : https://www.instagram.com/cbfmrembang
Facebook : https://web.facebook.com/CitraBahariFM
Website : www.cbfmrembang.com

Sejarah Radio Citra Bahari (CB) FM Rembang

Keberadan Radio Citra Bahari (CB) FM Rembang yang sebelumnya bernama Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) Rembang, tak bisa dilepaskan dari Radio Siaran Daerah Rembang (SIRADAR) yang lahir di penghujung era tahun 60-an.

Hendro Sukanto (65) warga desa Jalan Puri Utara II/34 Rembang, Pensiunan Pegawai Depdikbud, satu-satunya saksi sejarah berdirinya SIRADAR yang masih hidup menceritakan, Saat bumi Indonesia dilanda kesedihan dan kepedihan mendalam akibat gugurnya kusuma bangsa yang cukup berpengaruh saat itu karena pemberontakan PKI melalui Gerakan 30 September 1965 , kehidupan berbangsa dan bernegara dipenuhi intrik politik yang menjadi konsumsi pembicaraan mulai dari pimpinan pemerintahan saat itu hingga kalangan rakyat jelata. Akibatnya pola pergaulan masyarakat menjadi tidak harmonis karena teribat dalam sikap pro dan kontra terhadap situasi politik saat itu.

Melihat situasi kehidupan sosial tidak lagi menjadikan masyarakat hidup nyaman dan tenang tanpa ikut berpikir dalam pergulatan politik, sekawanan pemuda yang berlatar seni dan aktif dalam berbagai organisasi massa menyatukan persepsi dan berobsesi menciptakan suasana baru dalam tatanan kehidupan sosial di Kabupaten Rembang.

Berdirinya Radio Siradar Rembang

Mereka adalah BM Ridwan yang akrab dipanggil Bang Muh mewakili ormas Pemuda Muhammadiyah, As’ad dari IPPNU, Musta’in dari PNI, Hendro Sukanto dari Gerakan Angkatan Muda Kristen dan Tan Bi Lung dari Pemuda Katholik. Dalam setiap perjumpaan dan diskusi yang mereka lakukan selalu manggagas satu kegiatan positif yang dapat memberikan hiburan bagi masyarakat tanpa membatasi hal-hal yang berkaitan dengan Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan ( SARA ) dan bebas dari kepentingan politik apapun.

Dalam satu pertemuan penting sekitar tahun 1967 di rumah milik BM Ridwan, Jalan Veteran no 18, desa Leteh, Kecamatan Rembang, akhirnya diputuskan bentuk hiburan bagi masyarakat akan mereka lakukan melalui sarana radio. Mereka beranggapan dan berpendapat dengan memberikan hiburan melalui siaran radio, orang akan terhibur dan mengurangi kejenuhan akibat konflik politik yang berkepanjangan.

Segera setelah izin diurus ke Korem dengan bantuan Pasi 5 Kodim Rembang, Letnan Zaenudin dan seorang aparat Polres Rembang, Edi Lasapu, diberikan call sign ( nama panggil radio di daerah setempat yang dikeluarkan pihak militer saat itu ) dengan kode YDA7C1 bernama Siaran Radio Daerah Rembang | SIRADAR. Hanya saja setelah izin dimiliki, mereka bingung karena belum memiliki sarana dan prasarana untuk siaran.

Saat keluhan tersebut disampaikan kepada ‘lurah pondok’ sekitar, (pondok pesaantren Raudhlatut Thalibin, Leteh, Rembang, milik KH Bisri Mustofa) bernama Hamdan, disikapi olehnya dengan memesankan pemancar dari seorang kenalannya di Purworejo bernama Cipto. Sekitar dua minggu dalam penantian akhirnya pemancar datang juga ke Rembang dan siaran perdana dilakukan dari sekterariat Jalan Veteran no. 18.

Pertama kali siaran, BM Ridwan Atau Bang Muh, Masta’in dan As’ad bertugas sebagai penyiar sedangkan Hendro Sukanto sebagai teknisi. Siaran dilakukan sepulang bekerja (mereka berstatus pegawai negeri), mulai pukul 17.00 – 23.00 WIB. Dengan materi acara utama hiburan, memutar aneka lagu dari piringan hitam, sumbangan dari donatur. Siradar mengudara dengan gelombang Short Wave (SW) posisi 3.8 Mhz. Jangkauan siaran melliputi kecamatan Rembang kota, Lasem, Sulang, Sumber dan Kaliori. Adapun susunan organisai Siaradar, Ketua Letnan Zaenudin, Wakil Ketua Edi Lasapu, Sekretaris BM Ridwan, Bendahara Khamidah dan Kepala penyiaran BM Ridwan.

Setelah Siradar mulai mengudara, masyarakat mulai merasakan ada yang lain dalam kehidupan sosial, mulai merasa terhibur dan sedikit demi sedikit melupakan pergolakan politik yang banyak menyita waktu mereka. Animo masyarakat mulai tumbuh dan banyak yang berdatangan ke ‘studio mini’ di Jalan veteran 18, mencari tahu cara kerja radio sekaligus berkenalan dengan para penyiar. Dalam perjalanan berikutnya SIRADAR pindah ke lingkungan Pondok Pesantren Rhaudlatut Thalibin Pimpinan KH Bisri Mustofa.

Dalam perkembangannya, nama Siradar mulai dikenal dan setiap kali mengudara, banyak penggemar acara (fans) berkunjung ke studio. Pada tahun 1970 SIRADAR pindah ke salah satu ruang di kantor pendaftaran tanah (sebelah barat Taman Rekreasi Pantai Kartini).Menempati studio baru, inovasi mulai dilakukan pengelola dengan menambah penyiar baru, diantaranya, Siti Mundiyah, Wiwik Mugiwiyono, Susilowati Retnowati, Zuhdi dan Wuryani. Adapun materi siaran berkembang dengan menyiarkan secara langsung atau live kegiatan anak-anak TK dan hiburan rakyat (kethoprak).

Selain memutar lagu-lagu melalui piringan hitam, studio juga memutar lagu dalam bentuk kaset dimana kaset dan tape recorder merupakan sumbangan salah satu fans setia. Sehingga lagu-lagu yang saat itu sedang nge-hits di Jakarta dapat disimak pendengar di Rembang, pendek kata SIRADAR mampu bersaing dengan radio dari daerah lain di Jawa tengah.

Lagu –lagu favorit saat itu diantaranya, Gang Kelinci yang dilantunkan Lilis Suryani; Pasangan Titik Sandhora-Muksin, dengan lagunya Mengapa Harus Menangis dan Merantau dan lagu hits lain dari penyanyi Rahmat Kartolo, Titik Puspa dan The Gembels.

Pengelola Siradar mengajukan permohonan ke Kodim Rembang agar diberikan izin menempati salah satu ruang di Koramil Rembang, Jalan Pemuda (jalan raya Rembang-Blora) yang posisinya agak tinggi dari permukaan laut, agar kualitas siaran kembali menjangkau wilayah seperti semula. Permintaan dipenuhi, diberikan tempat di belakang Koramil. Pindah ke tempat baru tersebut sekitar tahun 1970 akhir. Masih dalam jam siar sama dan gelombang yang sama pula, Siradar kembali menyapa pendengar di wilayah kecamatan Lasem, Sumber, Kaliori, Sulang dan sekitarnya.

Berkutat dengan problem lama, terbatasnya ruang sehingga saat menampilkan acara live tidak cukup tempat dan mengganggu kantor Koramil yang berada di depan studio, tahun 1972 pengelola kembali mengajukan permohonan pindah tempat ke Kodim. Oleh Kodim diberikan tempat di gedung Pusat Kebudayaan Angkatan Bersenjata | PUKAB (sekarang Balai Manunggal, sebelah timur KODIM 0720 Rembang.

Berdirinya RSPD Rembang

Menempati tempat baru di gedung PUKAB / selama kurang lebih 3 tahun merupakan masa kejayaan sekaligus era akhir Siradar. Puluhan lagu-lagu hits baru koleksi studio menjadi wahana hiburan tersendiri bagi warga Rembang dan sekitarnya. Acara “Pilihan Pendengar” (Red: semacam request lagu) waktu itu dilakukan dengan membeli “Kartu Pilihan Pendengar” yang disediakan pohak radio di toko “PING”.

Pada tahun 1975, pemerintah kabupaten Rembang dibawah pimpinan Bupati Rembang saat itu, Drs Suharyono merencanakan berdirinya satu studio sebagai Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) Rembang dan telah diterbitkan Peraturan Daerah (Perda-nya).

Keinginan pendirian RSPD oleh pemkab Rembang, disikapi oleh pelopor dan pendiri Siradar dengan memeberikan usul agar tidak membuat stasiun radio baru melainkan meneruskan siaran Siradar saja. Dari sikap legowo yang ditunjukkan para pendiri tersebut, akhirnya pemkab memutuskan meneruskan Siradar untuk dialih kelola, dikembangkan menjadi RSPD.

Lokasi RSPD kali pertama berada di komplek Rumah Dinas Bupati Rembang, di samping kantor Kwartir Cabang Pramuka Rembang. Radio RSPD kali pertama dibawah pengelolaan Bagian Umum dan Protokol, dengan pimpinan baru H Moch Minhad.

Pembenahan dilakukan untuk menyempurnakan kualitas siaran RSPD, mulai dari permindahan gelombang ke 1425 AM, pergantian pemancar, jam siar (05.00 – 15.00 WIB dilanjutkan 17.00 – 23.00 WIB ) dan penambahan penyiar. Adapun nama penyiar RSPD Rembang antara lain S.Parman, Prayitno, Maemunah, Anggorowati, Sumardi, Ipung Masudi, Emy Ambarwati, Heruwati, Sulistyowati, Ali ridho, Kadarwati, Winaryu Kutsiyah, dan Bambang Nurtejo. Teknisi Suwardi, Suwarno, dan Yoyok. Operator Harsono dan R Bismo Risdyowibowo.

Era tahun 80-an

Acara-acara yang populer waktu itu antara lain Pantun Joged, Tangga Lagu-lagu Dangdut, Kontak Monitor, Syair dan Lagu, Siraman Rokhani Islam, Rama Sinta, Ramalan Bintang, serta Musik Pelepas Lelah (MPL) dengan penyiar Maemunah dan Solistyowati yang banyak memutar lagu-lagu era 80-an seperti Lagu Gelas-gelas kaca-Nia Daniati, Hati Seorang Wanita-Betharia Sonata, Senandung Doa-Nur Afni Oktavia, Antara Benci dan Rindu- Ratih Purwasih, Madu dan Racun Ari Wibowo, dan lagu-lagu karya A Riyanto, Rinto Harahap, Bimbo, Pance Pondaag dan Obie Mesakh. Juga lagu-lagu Dandut seperti Piano Rhoma Irama, Pandangan Pertama A Rafik, dan Anak Pak Lurah Mansyur S.

Selain itu RSPD Rembang juga menyiarkan hiburan ketoprak seperti Ketoprak Saptamandala Kodam IV Diponegoro (sekarang Kodam VII), Ketoprak Sri Kencono Pati, Wayang Kulit, Sandiwara Radio Seperti “Pelangi Di Langit Singasari”, “Mahesa Jenar”, dan sandiwara misteri yang hingga kini masih melekat di hati para penggemarnya waktu itu yakni “ Trinil”. Untuk pemberitaan, RSPD Rembang menyiarkan berita Nasional maupun berita regional RRI, dan berita daerah yang dihimputan dari Tim liputan maupun kerja sama dengan para Juru Penerang di setiap kecamatan.

Berdirinya Radio Citra Bahari (CB) Fm

RSPD Kabupaten Rembang beroperasi sampai dengan Tahun 2003, ditengah kondisi yang sulit karena persaingan dengan Radio Swasta. Oleh karena itu untuk bisa bersaing dengan Radio Swasta keluarlah SK Bupati pda Bulan Oktober Tahun 2003 tentang perubahan dari RSPD ke Radio Citra Bahari FM, pada saat kepemimpinan Bupati H. Hendarsono, Kabag Humas Chairul Anwar S. Sos, Kasubag Kajian dan Informasi Maryono Utomo dan Operasional Radio dipimpin oleh Kukuh Purwasana, S.Sos.

Kini dibawah kepemimpinan Bupati Rembang H Moch Salim, Radio Citra bahari FM(CB FM) dipimpin Kepala Bagian Humas Moch. Daenuri Spd SH MM sebagai General Manajer, Subekti sebagai manajer Operasional, Sudharmaji S Sos sebagai manajer pemberitaan dan Shofwan Haryono BA sebagai Manajer Pemasaran.

Sumber artikel dari: (https://cbfmrembang.wordpress.com/sejarah-cbf/), semoga informasi ini bermanfaat untuk menambah wawasan kita tentang Radio Citra Bahari FM 102.1 MHz Rembang.

Radio Citra Bahari FM Komitmen Peduli Pendidikan

Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Citra Bahari FM (CBFM) pada Selasa (28/7/2020) tepat berusia 46 tahun. Di usianya tersebut, pengelola radio terus berupaya melakukan inovasi, salah satunya, mencetuskan program pembelajaran sekolah melalui radio.

Hal itu disampaikan Direktur Utama LPPL Radio CBFM Arief Dwi Sulistya, saat menggelar tasyakuran ulang tahun Radio CBFM, di kantor CBFM, Selasa (28/7/2020). Menurutnya, masa pandemi Covid-19, Radio CBFM telah bekerja sama dengan sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan mencetuskan program pembelajaran sekolah melalui radio. Saat ini, kerja sama pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang tengah berjalan, yakni dengan SMP Negeri 2 Rembang dan SMP Negeri 3 Rembang.

“Kita bekerja sama dengan SMP 2 dan SMP 3 Rembang. Dalam satu bulan ini ada dua minggu. Minggu kedua diisi SMP 2 dan minggu keempat diisi SMP 3. Kami menyiarkan setiap hari Senin sampai dengan Sabtu, pukul 08.00 sampai 10.00 (WIB),” jelasnya.

Arief berharap, pembelajaran melalui media elektronik tersebut dapat membantu siswa dan orang tua kurang mampu, agar dapat belajar dengan jarak jauh tanpa mengeluarkan biaya kuota internet.

Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Kabupaten Rembang Musta’in, menyambut baik program siaran pendidikan melalui siaran radio di frekuensi 102,1 Megahertz itu. Namun, pihaknya mengimbau adanya inovasi dengan menambah konten siaran pendidikan yang tidak hanya untuk kalangan SMP, tetapi lebih luas ke kalangan Sekolah Dasar (SD).

“Diperlukannya akses layanan siaran pendidikan untuk pendidikan dasar, mengingat sebagian wilayah di Kabupaten Rembang merupakan pelosok pedesaan, sehingga kesulitan mengakses internet untuk pembelajaran daring atau pembelajaran online,” jelasnya

Penulis : Kontributor Humas Rembang
Editor : Di, Diskominfo Jateng

Sumber artikel: (https://jatengprov.go.id/beritadaerah/46-tahun-radio-citra-bahari-fm-komitmen-peduli-pendidikan)

Untuk mendengarkan Radio Citra Bahari 102.1 fm Rembang langsung dari browser Smartphone serta perangkat lainnya, tab (tablet), komputer (PC), laptop tidak perlu aplikasi khusus, namun lebih mudah menggunakan Chrome Browser atau Mint Browser, ringan, cepat dan aman dari smartphone anda.

Radio Citra Bahari fm Rembang
Informasinya Orang Rembang

Radio Citra Bahari 102.1 fm Rembang

SILAHKAN KLIK PLAY MEDIA PLAYER

PLAY RADIO CB FM REMBANG

Radio Citra Bahari CB fm Rembang ini autoplay, jika tidak ada suara silahkan direfresh halaman dan tunggu beberapa saat atau klik PLAY RADIO CB FM REMBANG, kalau tidak bisa berarti radio sudah offline, dengarkan radio streaming lainnya berikut ini.

Berlangganan update radio streaming terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "Radio Citra Bahari 102.1 fm Rembang"

Posting Komentar

Terima kasih kunjungannya silahkan beri masukan, saran dan koreksi serta mohon tetap menjaga kebersamaan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel